"Di" dan "Ke"
23.57 | Author: Forum Pena Pesantren

Kesalahan yang sering ditemui dalam sebuah tulisan ialah penulisan “di” dan “ke”.
Bedakan antara “di” yang menunjukkan kata kerja pasif, dan “di” yang menunjukkan keterangan (tempat dan waktu).
1. “Di” yang pertama disebut “di” awalan. Ditulis serangkai dengan kata sesudahnya.
Misalnya: dipukul, dimarahi, dibaca, dinasehati, dll.
2. “Di” yang kedua disebut “di” kata sambung. Penulisannya dipisah dengan kata sesudahnya.
Misalnya: Di malam hari, di pasar, di toko, di bank, di kamar, di bibir jendela, di Banjarbaru, di suatu
hari, di senja itu, di sana, di situ, di sini, dll.
Bedakan pula antara “ke” sebagai awalan, dan “ke” yang menunjukkan keterangan tempat.
1. “Ke” yang pertama disebut “ke” awalan. Ditulis serangkai dengan kata sesudahnya.
Misalnya: kebijakan, keadilan, kemanusiaan, kebebasan, kesehatan, keadaan, dll.
2. “Ke” yang kedua disebut “ke” kata sambung. Ditulis terpisah dengan kata sesudahnya.
Misalnya: ke Jakarta, ke rumahku, ke mana, ke sini, ke sana, ke dapur, ke kebun, dll.[] Kamal

This entry was posted on 23.57 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: