Katastrofa Cinta
22.51 | Author: Forum Pena Pesantren

Oleh: Syarief FPP


Novel berlatar sejarah karya Afifah Afra ini merekam jejak hidup Astuti, sang tokoh utama, dalam empat kurun waktu yang berbeda; masa pra kemerdekaan, revolusi, orde baru, dan reformasi, menjadi alasan mengapa novel ini disebut sebagai novel lintas zaman. Dengan proposi yang seimbang antara fakta sejarah dan imajinasi yang apik, novel ini mampu menyihir pembaca untuk mengarungi masa-masa pergerakan di tanah air yang sarat konflik melalui kisah Astuti. Awal kehadiran Astuti Kusumawardani di dunia sesungguhnya telah menorehkan luka bagi orang-orang di sekitarnya. Sang Ayah, Mukhlis, dan sang Nenek, Raden Nganten, bersengketa memperebutkan dirinya untuk diasuh dengan pola pengasuhan yang berbeda, Dan akhirnya sang nenek berhasil merebut hak pengasuhan Astuti karena ayahnya meninggal dunia. Dia diasuh sebagai Putri Keraton yang bergelimang kemewahan dan kasih sayang dari keluarganya.


Hingga menginjak usia enam tahun, kehidupan Astuti berjalan dengan lancar sampai akhirnya serdadu Jepang menginjakkan kakinya di Nusantara. Seluruh keluarganya dibantai tanpa ampun. Astuti kecil terlunta-lunta di tengah kericuhan politik yang belum dimengertinya, menjatuhkan dirinya ke dalam luka cinta yang pertama; diperkosa di usia yang belum genap tujuh tahun oleh tentara Jepang yang awalnya menjelma sebagai dewa penyelamat bagi dirinya. Selanjutnya, luka cinta itu terulang kembali, hingga berbalik membuatnya menjadi dewi cinta yang memabukkan bukan hanya bagi pria yang mengenalnya, tapi juga bagi dirinya sendiri. Jatuh dari pelukan satu pria ke pelukan pria lainnya hingga mengantarkannya ke lembah paling kelam dalam hidupnya; menjadi aktivis Gerwani, mengingkari Tuhannya, sampai rela membunuh kakeknya, Mbah Murong, satu-satunya keluarga yang masih dimiliki dan menyayanginya dengan tulus.
Zaman yang berevolusi kiranya memang membawa revolusi pula dalam slide hidup Astuti. Sekali lagi, di akhir cerita Afifah sukses mengejutkan pembaca dengan shocking ending yang penuh kejutan.[]




This entry was posted on 22.51 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: