Contoh Dialog
05.44 | Author: Forum Pena Pesantren

1. “Kamu merasa punya teman bernama Sarimuka Ratugonggong nggak? Dia nunggu di depan tuh,” lapor Bibi Maryam.
“Ratugonggong?” Tanya Qori masih dengan mata redup. “Raja gukguk kali, Bi?”
“Apa bedanya? Toh kedua-duanya bisa bikin kita lari terbirit-birit.”
“Beda dong, Bi. Kalo Rajagukguk itu orang Batak,” kata Qori sambil memasang baju kaos warna biru kesukaannya, karena memang cuma itu baju kaos yang dia punya.


2. Dan obrolan dengan Siska mulai berkembang. “Aku punya kakak, perempuan. Namanya Arini,” papar Siska dalam perjalanan pulang malam itu.
“Kenapa dia tidak ikut?’
Gadis itu nyengir, dengan cengiran yang sulit diterjemahkan. “Dia nggak begitu suka acara beginian. Pas gue mau ngikut undian aja, dia nggak setuju. Alasannya sih macam-macam. Gue nggak begitu paham. Tapi, itu hak dia.”
“Kok sinis begitu?”
“Sinis? Apakah kalimat gue terkesan begitu? Wah, lu salah paham. Lu mesti belajar tentang bagaimana kakak gue membahasakan perhatian.”


|
This entry was posted on 05.44 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: