Satu Senja di Tepian Barito
02.53 | Author: Forum Pena Pesantren

Oleh: Zian FPP

Bayang-bayang telah meregang
Menahan sesak sebelum malam
Ah, boleh aku bertanya?
Kala kulihat kebekuan luka
Masihkah kita mencicil duka?

Sungai Barito yang bisu
Yang menjingga serupa masa lalu
Sesal ditelan kenangan seperti jejak-jejak ilung
Aku menoreh harap, meski hati berwujud sendu

Sesal angin yang kuuntaikan dengan tasbih
Riak sungai merangkul jiwaku yang kecil
Kemana kau pergi?
Aku menggigil dalam sunyi

29 Nopember 2009

(Puisi ini pernah dimuat di harian Radar Banjarmasin edisi Minggu, 20 Desember 2009)




This entry was posted on 02.53 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: