Penempatan Tanda Titik
02.58 | Author: Forum Pena Pesantren

Di edisi kemarin kita sudah membahas dimana meletakkan huruf kapital atau huruf besar. Sekarang kita akan membahas tentang tanda baca yaitu titik. Berikut cara pemakaian titik (.) :


1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh:
Ayahku tinggal di Solo.
2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh:
1. Patokan Umum
a. Pengertian
3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
4. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir tanda tanya atau tanda seru dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
5. a. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.234 jiwa.
b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
6. Tanda titik tidak dipakai di akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya. Contoh:
Acara Kunjungan Adam Malik
7. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. Contoh:
Jalan Diponegoro 82
Jakarta (tanpa titik)
1 April 1985 (tanpa titik)
Di edisi selanjutnya kita akan membahas tentang tanda koma, tanda titik dua, dan tanda hubung.[]Syarief


This entry was posted on 02.58 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: