Afifah Afra, penulis harus melakukan warming atau pemanasan. Sebagaimana seorang atlet sepak bola yang punya kebiasaan lari pagi, tentu akan memiliki tingkat kebugaran yang sangat ia butuhkan saat menggiring bola menuju gawang lawan. Kalau atlet pemanasannya dengan olahraga, penulis pemanasannya antara lain dengan:
1. Banyak membaca
Menurut Ismail Marahaimin, membaca bagi seorang penulis, ibarat tenaga dalam bagi seorang pendekar. Atau menurut Ersis Warmansyah Abbas membaca itu bagai makanan yang menghasilkan tahi, atau menurut Afifah Afra sendiri, membaca itu seperti bahan bakar bagi kendaraan bermotor. Kalau bahan bakarnya habis maka kendaraan tidak bisa jalan. Seperti itulah menulis, kalau tidak ada bahan tulisan bisa-bisa ketika menulis akan tersendat tak bisa melanjutkan. Pokoknya membaca!
2. Rajin menulis diary
Bagi Afifah Afra menulis diary memiliki banyak manfaat. Di antaranya kita terbiasa mengeluarkan isi otak dalam bentuk tulisan. Sehingga jika kita sedang menulis, tulisan kita takkan terhenti karena sudah terbiasa keluar.
3. Senang berdiskusi
Mungkin bagi orang yang pendiam, membiasakan berdiskusi ini agak sulit. Namun yang perlu dipahami, senang berdiskusi tidak mengharuskan banyak bicara, cukup dengan mendengarkan pendapat orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal yang sangat berharga. Hasil diskusi bisa kita bandingkan dengan tulisan-tulisan kita selama ini.
Banyak lagi cara-cara pemanasan bagi para penulis. Tapi cobalah menerapkan tiga macam yang telah disampaikan tadi, semoga tulisan kita semikin bergengsi dan nama kita bisa bersanding dengan penulis-penulis nasional bahkan internasonal.[] Kamal
0 komentar: