Mengecup Puting
23.29 | Author: Forum Pena Pesantren

Oleh: Kamal FPP

Apa sebenarnya tujuan menulis? Kalau saya nggak bisa menjawab. Soalnya tujuan menulis itu sebenarnya tergantung penulisnya. Ada yang ingin bagi ilmu, berdakwah, mengisi waktu luang, sekadar hobi, ingin terkenal, atau hanya untuk mendapatkan royalti dari tulisan-tulisannya. Itu wajar-wajar saja. Apa gunanya kita menulis kalau hanya untuk dipajang tanpa memproklamirkannya ke depan publik. Apapun tujuannya, yang penting Anda menulis!


Nah, jika ingin tulisan Anda itu diperhatikan orang, Anda harus memenuhi kualitas tulisan Anda. Wajar kan jika tulisan Anda tidak dimuat dalam sebuah koran atau majalah misalnya, dikarenakan tulisannya nggak memenuhi standar. Untuk itu kita harus SELALU berusaha meningkatkan kualitas tulisan.
Lalu ada pertanyaan, bagaimana caranya meningkatkan kualitas tulisan? Bingung juga menjawabnya. Apa kita harus belajar pada seorang guru? Wah, harus keluar duit dong! Begini saja, biarkanlah guru pada fungsinya, mengajarkan huruf, tata bahasa, tanda baca, dan aturan-aturan kebahasaan lainnya. Semua itu MODAL menulis. Dari guru, kita belajar aturan. Dan dalam menulis kita mempraktikkan secara mandiri apa yang telah kita pahami.
Dengan kata lain, guru kepenulisan yang mengajari kita memperbaiki kualitas tulisan itu adalah 'menulis'. Percaya nggak? Kalo masih ragu, cobalah rutin menulis dalam sehari setengah jam. Jangan pikirkan apa yang ditulis, tulis saja, dan jangan dinilai saat menulisnya. Setelah seminggu, baca. Pasti akan membuahkan penyadaran: Wah, bagusnya gini nih, seharusnya kata-katanya kayak gini, seharusnya ini bukan titik, dan seharusnya seharusnya seharusnya. Lalu tulis kembali sebagaimana seharusnya. PASTI hasilnya lebih baik! Jika kualitas tulisan sudah baik, tentu dengan mudah memperkenalkan tuisan-tulisan kita, bahkan bisa dimuat di koran-koran atau majalah. Anda pun bisa ‘mengecup’ puting tujuan Anda menulis.
Terus menulis, dan terus beli Literasi. []


This entry was posted on 23.29 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: