Si Buta dan Si Tuli
00.02 | Author: Forum Pena Pesantren

http://lafaridlun.wordpress.com

Ya, begitulah postingan saya kali ini saya beri judul. Dan saya tahu apa yang ada di benak Anda setelah membaca judul tersebut. Mungkin “Ah, judulnya aja udah jadul gini”, mungkin “Cerita nenek gue dulu nih”, mungkin “Hah! Postingan tahun berapa nih?”, atau mungkin ada yang langsung beralih dari blog ini. Begitulah, semua tanggapan bersifat negatif.


Namun bagaimana jadinya kalau judul yang Anda baca berbunyi ‘Pintar Tanpa Belajar’? Apa yang ada di benak Anda? Ya, tentu Anda penasaran perihal “bagaimana bisa?”
Begitulah. Mungkin cerita si buta dan si tuli sudah terlalu sering masuk ke telinga Anda. Dan sekarang cerita itu sudah basi. Sekalipun ada yang suka cerita itu, paling juga anak balita yang sering diceritakan sang ibu atau neneknya sebagai pengantar tidur.
Tapi mengenai masalah pintar tanpa belajar? Sudahkah hal itu menjadi hal umum di tengah-tengah kita? Ya, tidak dan tidak akan. Semua kita berkeyakinan bahwa tidak mungkin
seseorang bisa pintar jika tidak belajar. Saya berpikir kemudian untuk mengait-ngaitkan ‘bualan’ seputar judul dengan hidup-berkehidupan kita.
Jika menarik dan tidaknya judul dalam sebuah karya tulis dapat dijadikan patokan perihal ketertarikan pembaca untuk meneruskan bacaannya, begitupun kita dan pola pokok pikiran kita dalam hidup ini.
Jika judul “Si Buta dan Si Tuli” adalah pokok permasalahan yang akan dipermasalahkan dalam cerita, dan judul ini sendiri sudah begitu klise sehingga tidak menarik, tentu pembaca pun tidak akan tertarik untuk meneruskan bacaannya. Dan jika judul “Pintar Tanpa Belajar” begitu membuat penasaran, tentunya pembaca akan mewujudkan kepenasaranan itu dengan meneruskan bacaannya.
Nah, lalu… ? Mmm… Aha! Itu dia, inovatif! Bangsa ini butuh buah-buah pikir baru untuk kemajuannya. Keinovatifan kita dalam berpikir untuk sebuah karya akan memberikan kontribusi besar dalam pencapaian sebuah kemajuan.
Epilog:
Negri ini akan terus tertinggal tanpa ada suatu ‘pembaharuan terbaru’ yang tentunya dihasilkan oleh para rakyatnya.
So, pertahankan yang sudah ada, upayakan yang belum ada. Tentunya dengan nilai-nilai positif yang tetap terjaga.[]

COMMENTS:
Zian X-Fly (http://zianxfly.wordpress.com):
Nang aku suah mandangar tu kisah Si Buta lawan SI Pincang. Mun Si Buta lawan Si Tuli Saumur-umur aku kada suah mandangar.

This entry was posted on 00.02 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: